Apa Itu MPASI?
MPASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi sebagai
pendamping ASI, bukan pengganti. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan pemberian MPASI dimulai saat bayi
berusia 6 bulan, karena pada usia ini sistem pencernaan bayi sudah mulai
siap mencerna makanan padat, dan kebutuhan nutrisi seperti zat besi dan zinc
tidak lagi bisa dipenuhi hanya dari ASI.
Tanda Bayi Siap Menerima MPASI
Tidak semua bayi langsung siap saat memasuki usia 6 bulan.
Berikut tanda-tanda bayi sudah siap menerima MPASI:
- Bayi
dapat duduk dengan sedikit bantuan.
- Kepala
dan leher sudah tegak dan stabil.
- Refleks
menjulurkan lidah sudah berkurang (tidak langsung mendorong makanan
keluar).
- Menunjukkan
ketertarikan pada makanan (misalnya mencoba meraih makanan orang tua).
- Sering
tampak lapar meski sudah disusui.
Prinsip Dasar MPASI
MPASI yang baik harus memenuhi prinsip gizi seimbang dan
aman untuk bayi. Berikut prinsip dasarnya:
- Tepat
waktu: Dimulai saat bayi berusia 6 bulan.
- Adekuat:
Memenuhi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien (zat besi, zinc,
vitamin A, dsb).
- Aman
dan higienis: Proses pengolahan, penyimpanan, dan pemberian harus
bersih.
- Diberikan
secara responsif: Orang tua merespons sinyal lapar atau kenyang bayi.
Jenis MPASI Sesuai Usia
6–8 Bulan:
- Mulai
dengan tekstur halus/lumat (puree).
- Gunakan
bahan tunggal, misalnya: puree labu, kentang, wortel, pisang, alpukat.
- Pengenalan
satu per satu, beri jeda 2–3 hari untuk melihat reaksi alergi.
- Berikan
2–3 kali makan sehari + 1–2 camilan (snack).
9–11 Bulan:
- Tekstur
ditingkatkan menjadi cincang kasar atau makanan semi padat.
- Bayi
mulai bisa makan makanan keluarga yang dimodifikasi.
- Frekuensi
makan meningkat: 3–4 kali makan utama + 1–2 camilan.
12 Bulan ke atas:
- Bayi
sudah bisa makan makanan keluarga dengan sedikit modifikasi.
- Tekstur
makanan bisa sama dengan makanan orang dewasa, asalkan tidak terlalu pedas
atau berbumbu tajam.
- Mulai
ajarkan bayi makan sendiri (finger food).
Contoh Menu MPASI Seimbang
Menu untuk usia 6–8 bulan (puree):
- Bubur
nasi + puree ayam + wortel rebus halus + minyak kelapa.
- Bubur
havermut + pisang + ASI/perasan jeruk manis.
Menu untuk usia 9–11 bulan (semi kasar):
- Nasi
tim kasar + tahu + bayam + minyak zaitun.
- Bubur
kacang hijau + biskuit bayi lembut.
Menu untuk usia 12 bulan ke atas:
- Nasi
lembek + telur orak-arik + sayur tumis tanpa garam.
- Sup
ayam kampung + wortel + kentang.
Nutrisi Penting dalam MPASI
Beberapa nutrisi penting yang wajib ada dalam MPASI:
- Zat
besi: Didapat dari daging merah, hati ayam, kuning telur.
- Protein:
Sumbernya bisa dari ikan, ayam, tahu, tempe, telur.
- Lemak
sehat: Gunakan minyak kelapa, santan, mentega tawar.
- Karbohidrat:
Nasi, kentang, ubi, singkong, oatmeal.
- Serat
& vitamin: Sayuran hijau, buah-buahan.
- Kalsium:
Dari keju, yogurt bayi (untuk usia 9 bulan ke atas).
Tips Sukses Memberikan MPASI
- Sabar
dalam mengenalkan makanan baru – butuh waktu bagi bayi menerima rasa
atau tekstur baru.
- Hindari
pemanis dan garam berlebih – ginjal bayi belum matang.
- Perhatikan
alergi – kenalkan makanan satu per satu.
- Konsisten
dan tidak memaksa – bila bayi menolak, coba lagi di waktu lain.
- Ciptakan
suasana makan yang positif dan menyenangkan.
Bolehkah MPASI Instan?
MPASI instan (kemasan) boleh diberikan sesekali
sebagai alternatif praktis, terutama saat bepergian. Namun sebaiknya bukan
sebagai makanan utama sehari-hari. Pilih produk yang:
- Tanpa
tambahan gula dan garam.
- Bersertifikat
BPOM.
- Memiliki
komposisi alami.
MPASI rumahan tetap menjadi pilihan terbaik karena segar dan
bisa dikontrol kandungan gizinya.
Kesalahan Umum dalam MPASI
Beberapa kesalahan yang sebaiknya dihindari:
- Terlalu
cepat memberikan makanan padat (sebelum 6 bulan).
- Mengandalkan
makanan manis terus-menerus (seperti pisang setiap hari).
- Tidak
memperhatikan variasi gizi (hanya karbohidrat saja).
- Tidak
menjaga kebersihan saat menyiapkan makanan.
MPASI adalah fase penting dalam tumbuh kembang bayi yang membutuhkan perhatian dan persiapan. Makanan yang diberikan harus bergizi seimbang, teksturnya disesuaikan usia, dan diberikan secara bertahap. Meskipun awalnya mungkin menantang, dengan konsistensi dan pendekatan yang tepat, MPASI bisa menjadi momen menyenangkan dan penuh makna antara orang tua dan si kecil.
Ingat, setiap bayi unik. Jika Anda ragu atau menemukan
masalah seperti sulit makan, muntah berlebihan, atau tanda alergi serius,
segera konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi.